Kamar Tidur, 29 Januari 2005 pk. 08.00
"Sial!" umpatku dalam hati. "Telat lagi deh nyampe kantor." Jarum pendek jam bergambar monyet di dinding kamarku sudah menunjuk ke angka 8, sedangkan aku baru saja beranjak dari tempat tidurku.
Gara-gara nonton For Love or Money 2 sampai jam 2 tadi malam aku baru bangun jam segini. Habisnya tanggung banget kalo nggak nonton episode terakhir reality show yang sudah aku ikuti dari awal. Reality show asal Amerika yang mengetengahkan pencarian cinta seorang wanita yang disertai dengan pilihan antara cinta atau uang satu juta dollar. Pilihan yang sulit tapi aku jelas akan memilih satu juta dollar. We are talking about One Million Dollar!Kesempatan memperoleh satu juta dollar hanya terjadi satu kali seumur hidup, sedangkan cinta? Cinta bisa didapat dengan satu juta dollar. Gak percaya? Sini kasih aku satu juta dollar, aku cariin cinta buat satu erte sekalian.
Jalan Casablanca, 29 Januari 2005 pk. 09.15
"Kutil! Udah telat, macet lagih," pikirku. "Kayaknya nyampe kantor jam 10 lagi nih. Tumben-tumbenan jam segini masih macet aja. Pasti ada kendaraan Tuhan yang mogok di tengah jalan." Kendaraan Tuhan alias angkot. Gimana enggak, soalnya cuma Tuhan yang tau kapan tuh angkot mau belok kanan, kiri ato berhenti mendadak.
Aku masih terus menggerutu sambil mencoba menyalip kanan kiri mobil-mobil yang nyaris tak bergerak dengan Supra Fit-ku, motor kebanggaanku yang sebenarnya tidak terlalu patut dibanggakan (kalo mobil sih mungkin bisa dibanggain, tapi kalo motor? Udah cuman motor … bebek lagi!)
"Mudah-mudahan gak telat-telat amat," harapku. Walaupun monyet juga tau kalo jam 9.15 pasti sudah masuk kategori telat amat.
Wisma Mulia lantai 8, 29 Januari 2005, pk. 09.56
Celinguk kanan-kiri. Aku mencari sesosok bos yang biasanya ada di ruang kaca tembus pandang persis akuarium tidak jauh dari tempat dudukku. Kayaknya nggak ada.
"Mbak, bos udah dateng?" tanyaku pada Mbak Adis salah seorang rekan kerjaku.
"Belum tuh Nana,"jawabnya.
Nana. Nama yang diberikan temen-teman kantor terutama di department-ku. Sebenarnya namaku Krisna Adityawan, cowok tulen … asli … tapi teman-teman kantorku suka menyingkat namaku dan memanggilku dengan nama Nana. Awalnya sih aku protes tapi kayaknya tidak ada gunanya dan mereka terus saja memanggilku Nana, bahkan ada yang nambahin jadi Nana Ayem…sialan…masak nama orang bagus-bagus diganti jadi celana dalem! Ah biarlah mereka memanggilku sesukanya, mau Nana kek, Nini kek, Nunu kek, tapi kalo Nene ato No** sepertinya aku tidak akan se-rela itu deh.
Kembali aku membuka internet untuk melihat sebuah
blog tepatnya
live journal. Seperti pagi-pagi yang lain setelah aku menyalakan
kompie-ku, ini sebuah rutinitas yang tidak pernah aku tinggalkan.
http://www.livejournal.com/myvanillasmile, aku mengakses
url itu. Ah, ternyata ada postingan baru. Satu lagi puisinya yang isinya kepesimisannya menghadapi kehidupan.
aku bukanlah manusia
tidak punya angan pun harapan
dunia hanya sekedar pijakan
untuk menunggu kematian
jkt, mimpi buruk 2005
Namanya Maya, dikenal di dunia maya (baca:
virtual) sebagai
Vanilla Smile. Ya, senyum manisnya di foto yang dulu sering dia pajang di
live journal-nya memang benar-benar senyum yang sangat manis persis
vanilla. Mungkin gula aja minder liat senyumnya. Itu aku akui dengan jujur dan sepertinya aku belum pernah melihat senyum semanis itu, baik itu pada artis
Hollywood apalagi
Bollywood. Jangan Tanya artis Indonesia … males jawabnya.
Walaupun memang senyumnya semanis itu, bukan senyumnya yang aku kagumi melainkan tusan-tulisannya (ok ok ngaku deh …. pertama-tama memang senyumnya yang membuat aku tertarik). Ya … tulisan-tulisannya yang bernuansa gelap penuh kepesimisan hidup tapi mampu ia tuliskan dengan indah … ya indah sekali sampai seakan-akan kita masuk di dalamnya.
Pertemuan kami ... ralat … aku menemukan dia (baca: melihat pic-nya) saat masih kerajingan Friendster. Saat itu bulan Juli dan aku sedang mencari teman sebanyak-banyaknya untuk dijadikan friendlist walaupun dari seluruh friendlist mungkin hanya 80% yang benar-benar aku kenal, what a fake world. Dari profile-nya aku dapatkan url livejournal-nya. Aku kemudian mulai kerajingan membaca tulisan-tulisannya. Unik, tulisannya sangat unik, itu yang membuatku kecanduan. Ya… aku kecanduan tulisan vanillasmile sampai suatu saat aku mulai memberanikan diri berinteraksi dengannya..
So What ??
adiet
2004-07-01 22:23 (link)
Always wait for your journal. One of the best and interesting journal of life i ever read. I've got a lot of lesson from you and your journey. Be your self, keep it, so what ???
krisnaditya....just an ordinary
(Reply to this) (Thread)
Re: So What ??
myvanillasmile
2004-07-03 09:41 (link)
hey
thank you for reading it and i feel great when people appreciate my honesty... at least i try! nice to know u, Adiet?
(Reply to this) (Parent)
Oh ya , di dunia maya (baca : virtual) aku mempunya banyak nama. Untuk live journal aku memakai nama Adiet sedangkan untuk Yahoo! Messanger dan blogspot aku memakai nama pangerankucing.
Nice
adiet
2004-07-04 23:19 (link)
Nice Hair style ... orang yang nulis livejournal spt ini emang harus punya tampang kayak elo ... pujian ?? celaan ?? nope.. just be honest
Aku mulai memberanikan diri untuk mengomentari rambutnya yang baru. Sepertinya dia cukup nascist, suka sekali memajang fotonya yang dengan senyumnya yang manis itu sama seperti aku. Bukan senyumnya … narcist-nya. Oh God … I love to see that smile.
"What? myvanillasmile give me a comment?" aku terkejut mendapatkan Maya memberikan comment di live journal-ku beberapa hari kemudian. Dengan agak deg-deg-an aku mulai membaca tulisannya comment-nya untukku. "Damn! I’m like a 17 years old boy who get a love letter from a girl who have a vanilla smile."
saya?
myvanillasmile
2004-07-05 06:47 (link)
orang yg menulis Jurnal spt "itu" memang harusnya bertampang spt saya... uhmmm... spt saya bagaimana maksudnya? :P
(Reply to this) (Thread)
Memang tulisannya tidak seperti harapanku. Memang bodoh sekali aku yang mengharapkan dia menulis seperti aku harapkan (baca: mimpikan), tapi itulah pertama kalinya aku melakukan a long chat dengannya. Pada dasarnya dia pandai berbicara (setidaknya kalau tulisannya di-audio visual-kan dalam pikiranku). Dan saat itu kami berdua berbicara melalui sebuah live journal, ehm cara yang cukup aneh untuk ngobrol sebenarnya.
Re: saya?
adiet
2004-07-11 20:16 (link)
hahaha ternyata dipikirin juga kata2 gw. You've such a unique personality, dan biasanya tampang org yang ky gt pasti unik bgt. lo suka rambut pendek (tdk spt ce "biasanya"), tampang cool dengan kesan pemikir, tapi punya senyum yang manis banget .... kontras tapi emang cocok ajah ....
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: saya?
myvanillasmile
2004-07-11 20:45 (link)
yea... probably you should just realize that i have 7 personalities. but whichever you saw, i am sure you'll love her hehehehehe...
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: saya?
adiet
2004-07-11 21:01 (link)
Ow yea ??? maybe .... But I confess that i really love your smile ...and you really have a vanilla smile.
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: saya?
myvanillasmile
2004-07-11 21:09 (link)
vanilla is cold, dear Adiet :P
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: saya?
adiet
2004-07-11 21:30 (link)
vanilla is not always as an ice cream .... dear .... hey..... i don't know your name ... how come?????
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: saya?
myvanillasmile
2004-07-11 21:38 (link)
i just notice that you're on my friendster friendslist also, eh? how come you didn't know my name? uhmmm... vanillasmile is the famous name of mine, my real name? what would you call the internet world in indonesia? :P
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: saya?
adiet
2004-07-11 21:47 (link)
Maya ???? huahuahuhauhauhuhauha girl like you named maya ??? Tapi dpikir2 elo emang maya banget ....hehe. I like to read your journals better than your testimonials.
(Reply to this) (Parent) (Thread)
maya?!
myvanillasmile
2004-07-11 21:51 (link)
yup! MAYA is the name... MAYANG is the complete name... but you're right! MAYA suits me better, because people probably just know me from the internet only. in reality? who knows...? hehehehe...
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: maya?!
adiet
2004-07-11 22:05 (link)
hahaha yes ... i'll laugh a lot when you introduce yourself as mayang. Btw, you have great talent in writing. I always wait for your poetry. But i always wondering, is your poetry always came from reality.. because sometimes it's despert, sometimes so lovely, but sometimes so naughty....
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: maya?!
myvanillasmile
2004-07-11 22:17 (link)
some are from reality... some are from others experiences, some from my own experiences, some from my imagination only hehehehehe... once again, i've 7 personalities remember? so i got the inspiration from everywhere! sometimes when i wake up in the morning, i found 1 or 2 poems already writen in my Pagina kosong... n i can't remember when i wrote them! weird eh?
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: Poems ?
adiet
2004-07-11 22:33 (link)
long time ago when i was in high school, i used to make poems for a little money or a pack of cigaret. But i never do that again and i lost my sense of poems. In my head there's only work-work and work. Your journals remind me of the old times and i thank you for that. But it's hard to make poems anymore. hahaha i lost it. btw, you work as an assistant of legislative?? Is it nice or just a boring work ??
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Re: Poems ?
myvanillasmile
2004-07-11 22:51 (link)
poems... good to know that my journal become somebody's inspiration :P
about my work, if you read my journal you know how bored it is hehehhee..
(Reply to this) (Parent) (Thread)
Sebuah Flashback / Parc, 24 Agustus 2004 pk.23.30
Aku membaca tema Parc malam ini. Monday Mayhem :TRIBUTE TO MORRISSEY n THE SMITH. Jujur saja, aku tidak tau lagu-lagu Morrissey apalagi The Smith, bukan karena mereka cukup terkenal hampir 5 atau 6 tahun lalu, tapi memang lagu-lagu seperti itu bukan bidangku sebab pada masa-masa itu aku sedang bermanja-manja dengan Fourplay, Earl Klugh, Earth Wind and Fire dan grup-grup Jazz lainnya.
"Waw, nggak nyangka Parc sepenuh ini. Ternyata banyak juga yang suka sama Morrissey sama The Smith," aku berkata dalam hari sambil mencari-cari tempat untuk berdiri. Dapat. Sebuah pojokan yang cukup bagus karena dari sana aku bisa melihat penggung dan melihat … dia … Maya sang Vanilla Smile dibalut biru-biru … jeans biru muda, kaos berkerah garis-garis biru putih, dan jaket jeans lagi-lagi biru.
Malam ini aku sengaja datang ke Parc sebab aku tau bahwa dia pasti ada di sini. Ya, Maya tidak akan melewatkan Monday Mayhem @ Parc apalagi dengan tema yang khusus seperti malam ini. Aku berpikir bahwa mungkin malam ini aku bisa melihatnya secara nyata (baca: not virtual) dan mungkin berkenalan dan dekat dengannya. What a dream!
"Yooo! Mas tequila single ya!" aku sepertinya membutuhkan minum keras sedikit untuk mengurangi deg-deg-an-ku setidaknya agar aku bisa menikmati sedikit lagu-lagu yang diputar oleh sang DJ yang jelas-jelas tidak dapat aku nikmati sama sekali.
Dia masih berdiri di sana bersama teman-temannya yang sedang ber-gila ria sambil minum beberapa shot minuman yang aku tak tau namanya. Aneh, kadang dia begitu gembira tertawa-tawa bersama teman-temannya tapi beberapa saat dia terdiam seakan termenung memikirkan sesuatu. Mungkin perkataannya waktu itu benar, dia punya 7 kepribadian. Tapi kalau itu benar, aku tidak tau sudah berapa kepribadian yang sudah aku temukan pada dirinya sampai saat ini.
Beberapa menit kemudian aku kembali mencoba mengamatinya, namun ternyata aku tak dapat menemui sosoknya, dia menghilang. Aku menolehkan kepalaku mencari-cari sesosok dia. "Ah mungkin lagi ke toilet," pikirku. Untuk menghabiskan waktu sebelum aku menghampirinya aku minum lagi tequila double-ku. Semenjak tequila single sudah kuhabiskan, aku mulai memesan tequila double. "Biar lebih lama abisnya," pikiran bodoh yang aku sesali karena tequila harus diteguk dalam sekali shot.
"Oh shit! Kayaknya mau jackpot nih. Goblok banget gue! Saat-saat penting kayak gini malah mabok … mau jackpot lagi," aku merasakan kepalaku mulai pening dan yang lebih parahnya lagi perutku mulai merasa mual. Penyakitku yang satu ini sering menggangguku saat mau bersenang-senang dengan teman-teman sambil minum minuman keras. Aku tidak mudah mabok, tapi aku tidak kuat dengan alkohol. Alkohol selalu membuatku mual, dan tau sendiri lah, ujungnya pasti jackpot.
Aku secapatnya berlari menuju toilet. Untungnya aku sudah tau dimana toiletnya berada. Aku memang selalu melakukan observasi dulu dimana letak toilet apabila aku datang ke tempat makan atau cafe dan diskotik. Itu supaya aku tau harus berlari kemana pada saat ada emergency seperti kebelet pipis atau mau jackpot seperti ini.
Pintu toilet pria sudah keliatan, sebelahnya ada toilet wanita. Aku hampir sudah tidak tahan untuk mengeluarkan isi perut ini. Aku terus melihat ke bawah, mengamati jalannya kakiku supaya benar dan tidak oleng kanan-kiri.
"Shit!" aku terhentak ketika ada orang yang menghalangi jalanku. Aku tak tahan lagi untuk menahan rasa mualku dan seketika itu "Hoek….," aku mengeluarkan isi perutku … tepat … di atas kaki orang yang menghalangi jalanku. Sepatu hitam, celana jeans biru muda, lalu aku mulai perlahan-lahan melihat ke atas.
"Ohh My GOD!"
Back To The Future / Wisma Mulia lantai 8, 29 Januari 2005, pk. 10.15
Puas melihat Vanillasmile’s Live Journal, aku login ke Friendster. Email : krisna_adityawan@telkomsel.co.id, password ******. Klik Log In.
"Ah, nggak ada message atau testimonial baru," aku bergumam sambil kemudian meng-klik Friends. Kucari namanya … -Vanilla Smile- … kemudian aku meng-klik namanya. Pic-nya dengan senyum vanilla nya masih ada di kiri halaman yang aku buka. You are still as cute as I can remember and so does your vanilla smile. Di bawah pic-nya ada judul dari pic tersebut … unpredictable. It’s so you!
Semenjak kejadian di Parc bulan Agustus tahun lalu aku tak akan pernah bermimpi lagi, bermimpi Maya-ku menjadi nyata. Semenjak aku jackpot dengan sukses di sepatu hitamnya. Sepatu hitam dan celana jeans biru muda yang membalut tubuh seorang Vanilla Smile. Aku tidak akan pernah melupakan betapa dia tercengang sambil menahan marah dan kemudian mulai menghujani dengan sumpah serapahnya. Aku memakluminya, aku pun akan mengatakan sumpah serapah itu jika sepatuku yang dikotori oleh isi perutmu. Akhirnya aku hanya bisa berlari sambil sempoyongan karena mabok sebelum ada security dengan badan besar kulit hitam berotot bisep sebesar pahaku menyeretku keluar dari Parc. Untunglah aku sudah berhasil keluar sebelum security itu berhasil mengejarku.
Add Testimonial. Klik. Semenit kemudian aku telah selesai menuliskan sebuah puisi. Bukan puisi pertama yang kubuat khusus untuknya. "Puisi ini hanya untukmu … Maya-ku yang tak akan pernah menjadi nyata."
namanya maya
seperti namanya ... dia maya
tak terlihat
tak terjamah
tak tertatap
tak terengkuh
apalagi terpeluk
hanya namanya yang terbaca
hanya fotonya yang tertatap
hanya senyumnya yang terekam
hanya tulisannya yang terngiang
namanya maya
seperti namanya ... dia maya
* * *
(Jakarta, 7 Maret 2005, Krisna Aditya a.k.a pangerankucing menulis lagi karena Vanilla)
pangerankucing _ b l o g g e d _ @ 3:20 PM |